Kanker Leher Rahim
Di Indonesia, angka kejadian kanker leher paling tinggi diantara jenis kanker lainnya. Setiap tahun terjadi 180.000 sampai 200.000 kasus baru kanker leher rahim. Angka kejadian dan angka kematian kanker leher rahim tinggi, padahal bila dideteksi dan ditangani secara dini, penyakit ini dapat disembuhkan.
"Kanker leher rahim dapat terjadi kapan saja tanpa diduga, padahal anda dapat mengetahui dengan melakukan skrining secara berkala"
Bagaimana mendeteksi kanker leher rahim?
Kanker leher rahim dapat diketahui melalui skrining kanker leher rahim yang terdiri dari :
1. Pap Smear
2. HPV DNA
Apakah Pap Smear?
Pap Smear adalah pemeriksaan untuk melihat sel-sel leher rahim dimana sample diambil melalui liang vagina. Ada 2 macam Pap Smear :
1. Pap Smear konvensional
2.Sitologi serviks berbasis cairan
Apakah HPV DNA?
HPV DNA pemeriksaan yang secara langsung bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya virus HPV. HPV penyebab kanker leher rahim adalah termasuk dalam kelompok resiko tinggi.
Apakah kanker leher rahim dapat disembuhkan?
Kanker leher rahim adalah satu jenis kanker yang paling dapat dicegah dan paling dapat disembuhkan dibandingkan semua jenis kanker ASALKAN diketahui pada stadium dini, sehingga deteksi dini merupakan hal yang sangat penting.
Kanker leher rahim adalah satu jenis kanker yang paling dapat dicegah dan paling dapat disembuhkan dibandingkan semua jenis kanker ASALKAN diketahui pada stadium dini, sehingga deteksi dini merupakan hal yang sangat penting.
Tingkat kesembuhan berdasarkan Stadium kanker leher rahim.
STADIUM KESEMBUHAN
Stadium IA 100%
Stadium IB 87 % - 90 %
Stadium IIA 68 % - 83 %
Stadium IIB 33 % - 48 %
Stadium IV 14 %
Apakah penyebab kanker leher rahim?
Banyak faktor penyebab kanker leher rahim, tetapi sekitar 90% disertai hasil HPV DNA +
Siapa saja yang sebaiknya melakukan skrining kanker leher rahim?
Semua wanita yang pernah melakukan hubungan seksual
Kapan skrining kanker leher rahim dilakukan?
Skrining dengan pemeriksaan Pap Smear dilakukan 3 tahun setelah hubungan seksual pertama, apabila hasilnya normal selanjutnya dilakukan setahun sekali.
- Jika usia anda antara 21-30 tahun
Skrining dengan pemeriksaan Pap Smear dilakkan setiap tahun atau sesuai dengan saran Dokter apabila terdapat hasil yang tidak normal
- Jika usia anda diatas 30 tahun
Pemeriksaan dilakukan setiap tahun dan dianjurkan selain Pap Smear adalah HPV DNA, karena pada usia diatas 30 tahun resiko infeksi HPV DNA menetap (Persisten) meningkat dan hal ini meningkatkan resiko berkembangnya kanker leher rahim.
Masih perlukah skrining kanker rahim bagi wanita yang telah diangkat rahimnya?
Masih Perlu, jika sebelum rahim diangkat :
Masih Perlu, jika sebelum rahim diangkat :
- Pasien mempunyai hasil Pap Smear HSIL
- Pasien mempunyai riwayat CIN/23
- Pasien belum pernah melakukan pemeriksaan sitologi serviks
Pemeiksaan dilakukan setahun sekali sampai 3 kali pemeriksaan, jika hasil dari 3 pemeriksaan tersebut negative, maka setelah itu tidak perlu lagi melakukan skrining kanker leher rahim
Tidak Perlu, jika pasien sebelumnya tidak mempunyai riwayat pemeriksaan Pap Smear maupun HPV DNA abnormal maka tidak perlu melakukan skrining setelah pengangkatan rahim dan seterusnya.
Apa yang perlu dilakukan sebelum melakukan Pap Smear?
- Waktu pemeriksaan minimal 2 minggu setelah menstruasi dimulai dan sebelum menstruasi berikutnya
- Berikan informasi yang jujur mengenai riwayat penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual apabila anda pernah menderitanya.
- Hindari obat-obatan yang dimasukan ke dalam vagina dalam 48 jam sebelum pemeriksaan dilakukan
- Hubungan intim tidak boleh dilakukan dalam 24 jam sebelum pemeriksaan dilakukan.
- Pembilasan vagina dengan berbagai macam cairan kimia tidak boleh dilakukan dalam 24 jam sebelum pemeriksaan.
- Bila anda sedang minum obat tertentu, informasikan pada Dokter atau petugas laboratorium karena beberapa jenis obat dapat mempengaruhi hasil analis sel.
Mengapa Pemeriksaan Laboratorium penting untuk mencegah kanker leher rahim?
Pemeriksaan laboratorium sangat penting karena penyakit kanker leher rahim biasanya tidak diawali gejala-gejala khusus, khususnya pada stadium awal. Baru saat keganasan menyebar luas (stadium infasif) penderitanya mengeluh pendarahan dari vagina, nyeri saat senggama atau nyeri saat berkemih.
Apa saja kemungkinan hasil pemeriksaan Pap Smear?
- Infeksi
Infeksi paling sering bersarang di mulut rahim. Sebagian besar tanpa gejala, namun sebagian dikenali dengan keluhan keputihan. Sebaiknya berkonsultasi dengan Dokter untuk mendapat pengobatan. Bila perlu dilakukan Pap Smear ulang 6 bulan kemudian untuk melihat dan mengevaluasi apakah radang sudah sembuh.
- ASCUS (Atypical Cells of Undetermined Significance)
Artinya ada sedikit kelainan di sel leher rahim yang belum jelas, maka perlu dilakukan pemeriksaan Pap Smear setiap 6 bulan selama 2 tahun atau untuk memastikan HPV DNA
- Karsinoma Intra-Epitelial
Lingkup kelainannya dari displasia hingga neoplasia. Displasia adalah kelainan pre-kanker yang bersifat reversible, namun bila tidak diobati dapat berlanjut kegasan.
Tidak ada Komentar
Posting Komentar